Sebenarnya apasih itu DNS Domain Name System adalah suatu metode untuk
meng-konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain
(alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer
tersebut.Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada
umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik
tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari
server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu),
tanpa mengingat Ip Address dari computer tersebut.
1. Konfigurasi IP Address
Hal pertama yang harus dilakukan adalah kita menentukan ip address untuk server saya disini menggunakan ip address 201.100.10.1 (eth0) dan 201.100.10.17 (eth1) perintah ~# cp /etc/network/interfaces /etc/network/interfaces.old adalah perintah untuk membackup file interfaces untuk jaga-jaga kalau ada kesalahan konfigurasi Ethernet bisa kembali ke defaultnya
Lalu masuk ke file interfaces dengan perintah berikut lalu enter
Setelah itu kita konfigurasi ip addressnya seperti ini
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoO4H1Rcmp06X8MxZz5QnvFlrk0MdP9JQZ125cDs7aIf_PUCqLTFDR-5CgHz4nVw1wKYdJqemm9YLsuPMGfEOMpgi9yjK65_QR1vkqB9cypKG33Iok1E9a7frCFz5Gw0AFVHy9Ok24L4w/s400/3.jpg)
Setelah itu kita konfigurasi ip addressnya seperti ini
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoO4H1Rcmp06X8MxZz5QnvFlrk0MdP9JQZ125cDs7aIf_PUCqLTFDR-5CgHz4nVw1wKYdJqemm9YLsuPMGfEOMpgi9yjK65_QR1vkqB9cypKG33Iok1E9a7frCFz5Gw0AFVHy9Ok24L4w/s400/3.jpg)
Setelah selesai dikonfigurasi ,restart dengan menggunakan perintah seperti ini
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7JOMLgeQb4LE6TydUry2Jzq2Fw4RR8OVPRVnqI5e9JBsEkPcrzvskLtOLSGGL5AhA-T9pv1Ql97HuWAIy3PXbDZNW6AKS5GTdQ8wgtsN192zJBHevhaM9HKQIelmp4n_GvnyU9-zlz4g/s400/5.jpg)
Kalau berhasil muncul pesan “Done” seperti ini
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7JOMLgeQb4LE6TydUry2Jzq2Fw4RR8OVPRVnqI5e9JBsEkPcrzvskLtOLSGGL5AhA-T9pv1Ql97HuWAIy3PXbDZNW6AKS5GTdQ8wgtsN192zJBHevhaM9HKQIelmp4n_GvnyU9-zlz4g/s400/5.jpg)
Selanjutnya kiaata menginstall aplikasi untuk DNS server.
i. Instalasi
i. Instalasi
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya.Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula awal.
nasional:~#apt-get install bind9
setelah diinstall masuk ke bind dengan perintah
nasional :~# cd /etc/bind
nasional :/etc/bind# nano /etc/named.conf
ii. Membuat Zone Domain
Bagian ini adalah yang terpenting, dimana kita akan menentukan nama untuk Domain dari server Debian kita nantinya. Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld (Top Level Domain) hanya pada jaringan local.Karena sudah ada organisasi yang khusus mengatur domain Tld tersebut, contohnya di Indonesia adalah Pandi. Edit dan tambahkan konfigurasi untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa juga pada file named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini.
nasional:~#nano /etc/bind/named.conf
#. . .
zone "nasional.sch.id" { //Zone Domain anda
type master;
file "/etc/bind/db.1"; //lokasi file FORWARD
};
zone "10.168.192.in-addr.arpa" { //3 blok ip awal dibalik
type master;
file "/etc/bind/db.2"; //lokasi file REVERSE
};
include "/etc/bind/named.conf.local"; //membuat file named.conf.local
diproses *save ( ctrl + x + y + enter )
iii. File
Riverse
Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://201.100.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat www.debian.edu. Bagian ini adalah opsional, jika kita tidak ingin mengkonfigurasi file reverse pun, juga boleh.
nasional:/etc/bind#cp db.127 db.2
nasional:/etc/bind#nano db.2
@ IN SOA nasional.sch.id. root.nasional.sch.id. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS nasional.sch.id.
1 IN PTR nasional.sch.id. //blok ip terakhir
*save ( ctrl + x + y + enter )
Setting di file “db.1”
Setting file “db.2”
Setting file “db.2”
Setelah selesai dikonfigurasi restart bind9
Nasional:~# /etc/init.d/bind9 restart
iiiI. Pengujian
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer client.
iiiI. Pengujian
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun dari computer client.
nasional:/etc/bind#nslookup 201.100.10.1
Server : 201.100.10.1
Address : 201.100.10.1#53
nasional:/etc/bind# nslookup nasional.sch.id
Server : 201.100.10.1
Address : 201.100.10.1#53
Name : nasional.sch.id
Jika muncul pesan seperti ini,
Server : 192.168.10.1
Address : 192.168.10.1#53
** servercan't find nasional.sch.id: SERVFAIL
Berarti masih terdapat script yang salah, periksa dimana file yang salah tersebut. Jika pesan error itu muncul ketika nslookup DNS, berarti kesalahan terletak antara file db.debian atau named.conf. Namun jika muncul ketika di nslookup IP, berarti kesalahan di file db.192 atau named.conf. Jika masih gagal coba masuk ke file resolv dengan perintah berikut
Lalu masukan “nameserver 201.100.10.1”
Coba test lagi dengan perintah
Lalu masukan “nameserver 201.100.10.1”
Coba test lagi dengan perintah
nasional:/etc/bind#nslookup 201.100.10.1
atau
nasional:/etc/bind# nslookup nasional.sch.id
Sekian sedikit tutorial dari saya untuk konfigurasi DNS server di debian 5,kalau ada yang tidak paham atau kurang jelas saya mohon maaf karena saya juga masih belajar Terima Kasih ! ^0^.